Pages

Kamis, 21 Juni 2012

Bab 1


VERGAN
BAB 1 
    Malam ini beda dengan malam-malam sebelumnya, bintang-bintang yang biasa menerangi kota kongal dengan sinarnya di dinginnya malam yang menusuk, kini tidak menampakan dirinya. Bulan yang biasa bersinar dengan terangnya kini pun juga hilang entah kemana. Tidak ada yang bersinar dilangit malam itu.
    
   Kejadian ini dipercaya dengan tanda akan turunnya penyihir lurita yang bakal mengadu domba antara kerajaan Mengsue dan kerajaan bernia seperti yang telah diramalkan sebelumnya, kedua kerajaan itu memang sering mempunyai konflik seperti beda pendapat dll. Mungkin ini pertama kalinya kerajaan ini berperang satu sama lain . Mengsue saat ini dibela dengan seorang jenderal perang terhebat dijagat raya yaitu misake seorang jenderal dengan tubuh kekar berjenggot panjang dan berkepala botak.
   
 Jam 12 tepat yang sudah diramalkan kini terjadi juga kerajaan Bernia datang dengan beribu-ribu pasukan dengan dipimpin 3 orang jenderal perang, dan 1 Binatang buas yang besar dan menyerupai seekor singa raksasa.
    
  Perang pun dimulai, dengan garangnya kerajaan Bernia langsung menyerbu ke depan gerbang utama kerajaan mengsue dan merobohkan gerbang utama tersebut dengan sekali hentakan binatang buas yang sangat besar yang dimiliki Bernia.
   
 Kedua kerajaan ini bertemu di pusat kota kerajaan Mengsue dan langsung memulai peperangannya. Darah berjatuhan, banyak korban yang gugur dipeperangan itu .
   
  Bernia memang kerajaan yang kejam ia membunuh semua orang yang masih ada keturunan Mengsue jika berkeliaran di pasar atau daerah kerajaan Bernia, lain halnya dengan kerajaan Mengsue, kerajaan ini adalah kerajaan terbesar dan mereka tidak pernah berbuat sewenang-wenang terhadap rakyatnya walaupun ada yang dari keturunan Bernia mereka tidak pernah membeda-bedakannya dengan rakyat yang asli Mengsue ataupun membantainya seperti yang dilakukan kerajaan Bernia kepada orang keturunan Mengsue.
   
  Misake berhasil membunuh 3 orang jenderal perang Bernia dengan pedang andalannya yang bisa mengeluarkan cahaya yang dapat membunuh dengan secepat kilat, mereka bertiga adalah Ligar,Dinoka, dan Broda tanpa diberi ampun kepada misake mereka bertiga dibunuhnya. dan pada saat Misake telah membunuh 3 orang jenderal tersebut, ternyata dia sudah di awasi oleh binatang buas yang merobohkan gerbang utama kerajaan mengsue tadi. Misake sudah menguras banyak tenaga untuk membunuh 3 orang jenderal perang bernia dia tidak bisa menghindar dari binatang itu dia hanya diam lemas saat binatang buas mencakar-cakar dan menggigit badan misake lalu membanting-bantingkannya ketanah dengan sangat keras. Sesekali Misake melawan namun tidak berbuahkan hasil.
    
   Dan sebelum Misake meninggal dia sempat bertanya dengan dewa langit dia bertanya “dewa langit bisakah aku menjadi seorang Vergan? Aku telah membunuh 3 orang jenderal terhebat yang dimiliki Bernia”
    
  Dewa langit menjawab dengan tanda pedang yang dipegang Misake mengeluarkan sinar cahaya yang sangat terang berwarna merah yang menusuk kelangit dan terdengar suara “sekarang kamu sudah menjadi seorang Vergan”
  
   Misake tersenyum mendengarnya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
  
   Bersamaan dengan meninggalnya Misake, kerajaan Mengsue telah berhasil memenangkan peperangan tersebut. Hampir semua pasukan Bernia gugur, sayangnya penyihir lurita dapat  melarikan diri pergi ke langit entah dimana ia tinggal. Tapi penduduk Mengsue yakin pasti penyihir Lurita bakal turun lagi ke bumi dan akan ada perang yang lebih dahsyat dari ini.
   
   Dengan tubuh penuh cakaran dan bekas gigitan binatang buas, Misake dimakamkan didepan istana dengan peziarah yang sangat banyak untuk mendoakannya tak lain salah satu dari peziarah itu adalah keluarga besar kerajaan Mengsue yang ikut turut berduka cita atas meninggalnya jenderal yang sangat tangguh.
    
  Misake mempunyai seorang istri dan seorang anak. Istri misake yang bernama tinah dan anaknya yang masih bayi bernama crowl  diundang oleh ratu untuk tinggal di istana kerajaan. Tapi Tinah menolaknya dengan alasan ingin membesarkan anaknya di persawahan agar dia bisa menjadi seseorang yang bisa merawat sawah peninggalan kakeknya.
  
  Ratu tidak ingin memaksanya tapi kapanpun tinah membutuhkan ia akan selalu ada untuknya. Kini Misake dikenal dengan sebutan Vergan. Misake yang telah rubuh akhirnya mempunyai foto di istana kerajaan Mengsue sebagai Vergan pemberani dari Mengsue.
    


               Sejak meninggalnya Misake kini peperangan yang terjadi saat itu dinamakan perang Misarita

0 komentar:

Posting Komentar