Pages

Kamis, 07 Juni 2012

Kapak Merah

Mereka―yang terdiri dari orang-orang kurang mampu, musisi jalanan, wanita pria, dll― bernyanyi dan berjoget bersama di sebuah taman kota yang diterangi lampu-lampu taman. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar teriakan yang mengenaskan. Itu adalah suara salah satu teman. Wajahnya tampak penuh luka, pakaiannya & roknya robek penuh darah, Dia berlari memegang sepatu hak tingginya sambil berteriak "RAZIA!! RAZIA!! RAZIA!!" Seketika mereka langsung tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semua orang berusaha melarikan diri, meninggalkan tempat itu. Namun, hanya ada
satu orang yang tidak beranjak pergi. Dia adalah.... 

     Dia adalah Nanda. Salah satu dari penghuni jalanan dengan dandanan agak mencolok. Menggunakan sepatu hak tinggi warna merah menyala, dan dandanan layaknya wanita tulen tanpa terkecuali syal bulu di lehernya.

Para petugas berseragam biru menyerbu Nanda dengan gagah berani. Bermodal pisau dan beberapa senapan. "TANGKAP WARIA ITU!!" teriak salah satu pimpinan. Dengan sigap Nanda mengambil 500 peluru dibalik syal bulu dan M16 di bajunya. dengan suara berbisik dia berkata "it's showtime"lalu berteriak "Yuk Cyin!!"


      Para petugas kesulitan dalam mengalahkan Nanda hingga harus memanggil bantuan. Sebuah truk datang untuk membawa bantuan. Tanpa pikir panjang Nanda menembak truk itu tepat pada bagian tanki bensin hingga terjadi ledakan. Dalam 1 jam taman kota sudah penuh dengan darah.


      Nanda merasa puas dengan hasil karyanya. menembakkan sisa pelurunya ke langit-langit. sifat wanita prianya kembali. Ia menari dan bernyanyi. Namun kegembiraan itu tak berlangsung lama. 1 truk yang berisi 4 kamtib senior datang. Nanda sudah menghabiskan pelurunya. Wajahnya agak pucat. otot-ototnya menjadi tegang. sementara kamtib senior dengan peralatan lengkap―shotgun, machine gun, AK, M16, rompi anti peluru―siap memberondongi Nanda dengan peluru. Nanda membuang senapannya. Ia hendak menggunakan senjata andalannya. Nanda memegang dua kapak berwarna merah dengan gagang terbuat dari baja bertahtakan berlian asli Afrika. Nanda berlari menyerbu salah satu kamtib senior berbadan kekar. Dengan sekali sayatan di perut, si kamtib langsung roboh. kemudian Nanda melemparkan kapaknya ke arah kaki kamtib berbadan gemuk. Alhasil kaki kamtib gemuk terpisah menjadi beberapa bagian. Akhirnya tinggal dua kamtib. dengan gerakan cepat ia menebas leher kedua kamtib hingga roboh. Nanda-pun mengambil salah satu pakaian kamtib dan menyimpannya. Ia menulis kemenangannya di statusnya....

0 komentar:

Posting Komentar